SOFTSKILL
MAKALAH
PEMASARAN
|
PELUANG USAHA BARU
Kelompok
3
1.
Anggraeni Wahyu (40210845)
2.
Esrawati Nainggolan (42210445)
3.
Shanty Ningtyas (46210500)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami. Sehingga kami
berhasil menyelesaikan makalah ini. Makalah ini berisikan tentang PEMASARAN
atau yang lebih khususnya membahas tentang “Bagaimana cara memasarkan produk
baru kepada masyarakat.”
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat
membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua
pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal hingga
akhir.
Depok,
17 April 2012
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang membuat individu dan
kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta inginkan lewat penciptaan
dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain. Sedangkan
pasar adalah salah satu dari berbagai sistem, instuisi, prosedur dan hubungan
sosial dimana usaha menjual barang, jasa dan tenaga untuk orang – orang dengan
imbalan uang.
Pemasaran
memang dapat dikatakan sebagai pasar, namun pemasaran adalah cara bangaimana
pengusaha untuk menjual produk atau memperkenalkan produk agar pangsa pasar
tertarik dan membelinya. Banyak sekali pengusaha yang gulung tikar hanya karena
mereka salah dalam melakukan pemasaran. Pemasaran yang baik adalah pemasaran yang
terlebih dahulu telah mengenal konsumen dan mengetahui bagaimana perkembangan
konsep pemasaran.
1.2 Rumusan
Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka dapat ditentukan rumusan masalah dalam makalah ini adalah seperti
:
1. Bagaimana peluang usaha baru untuk mendapatkan
pangsa pasarnya?
2. Kendala – kendala apakah yang sering terjadi pada
pemasaran?
3. Untuk menarik perhatian konsumen, trik apakah yang
harus ada dalam pemasaran?
1.3 Tujuan
1.
Mengetahui
bagaimana kendala yang dihadapi oleh pengusaha.
2.
Memberikan
solusi-solusi yang mungkin dapat meningkatakan pemasaran.
3.
Mengetahui
target pasar yang cocok dalam melakukan pemasaran.
BAB II
LANDASAN
TEORI
2.1 Defenisi Pemasaran
Banyak
orang yang mengartikan bahwa pemasaran adalah penjualan. Persepsi seseorang
akan arti pemasaran seperti itu tidaklah salah, namun perlu di ingat bahwa
pengertian pemasaran sebenarnya lebih luas dari kegiatan penjualan, karena
penjualan merupakan sebagian dari pemasaran.
Defenisi
pemasaran sebenarnya tidaklah netral, pemasaran dapat didefinisikan tergantung
pada pihak-pihak yang berada didalamnya. Beberapa defenisi pemasaran sebagai berikut:
WY.
Stanton, bahwa pemasaran adalah sesuatu yang meliputi seluruh sistem yang
berhubungan dengan tujuan untuk merencanakan dan menentukan harga sampai dengan
mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang bisa memuaskan
kebutuhan pembeli aktual maupun potensial.
H. Nystrom
mendefenisikan pemasaran sebagai suatu kegiatan penyaluran barang atau jasa
dari tangan produsen ke tangan konsumen.
Philip dan
Duncan menjelaskan pemasaran adalah sesuatu yang meliputi semua langkah yang
dipakai atau dibutuhkan untuk menempatkan barang yang bersifat tangible ke
tangan konsumen.
Menurut
Asosiasi Pemasaran Amerika Serikat / American Marketing Association
menjelaskan bahwa pemasaran adalah pelaksanaan kegiatan usaha pedagangan yang
diarahkan pada aliran barang dan jasa dari produsen ke konsumen.
Kesimpulan
yang dapat kita ambil bahwa pemasaran adalah konsep sosial dan manajerial yang
membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan serta
inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan
orang lain.
2.2 Konsep Inti (Dasar) Pemasaran
Berkaitan dengan
definisi pemasaran yang telah dikemukakan pada bagian terdahulu, kiranya perlu
ditelaah beberapa konsep-konsep inti/dasar dan pemasaran. Gambar berikut
menunjukkan konsep-konsep inti pemasaran serta hubungannya satu sama lain.
Gambar 1-1
·
Kebutuhan
Konsep utama yang paling mendasari pemasaran adalah kebutuhan
manusia.Kebutuhan adalah suatu keadaan yang dirasakan tidak ada dalam diri
seseorang. Manusia memiliki kebutuhan yang kompleks dan bertingkat seperti yang
dikemukakan oleh Abraham Maslow yaitu; kebutuhan fisik, keamanan dan
keselamatan, sosial, penghargaan, dan kebutuhan aktualisasi diri.
·
Keinginan
Keinginan merupakan kebutuhan manusia yang dihentuk oleh budaya dan
kepribadian individu. Akibat perbedaan corak budaya yang beraneka ragam maka
keinginan seseorang akan dipengaruhi oleh lingkungan sosial budayanya. Keinginan
manusia bersifat tak terhatas, sedangkan sumber-sumber untuk memenuhi keingian
tersebut bersifat terbatas. Permasalahannya bagaimana manusia mengatasi atau
menyesuaikan keinginan yang tak terbatas tersebut dengan sumberdaya yang
tersedia.
·
Permintaan
Permintaan adalah keinginan yang didukung oleh daya beli. Jika tidak
didukung daya beli keinginan akan tetap hanya herupa angan-angan saja.
Keinginan manusia yang sifatnya tidak terbatas tidak semuanya bisa diwujudkan
menjadi permintaan, oleh karena itu ia harus menyesuaikan din dengan daya beli
dan sumber daya yang tersedia.
·
Produk
Pada umumnya produk dibedakan atas produk yang berupa barang
(berwujud) dan berupa jasa (tak berwujud), dan sarana lain yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan manusia. Kata produk ini juga sering juga distilahkan
dengan pemuas, sumber daya, dan tawaran. Konsumen mempunyai kecenderungan
memilih produk yang manfaatnya sama dengan produk sejenis tetapi dengan harga
yang lebih murah atau harga yang sama tetapi kualitas yang lebih baik.
·
Nilai dan Kepuasan
Konsep yang menuntun konsumen untuk memilih produk mana yang akan Ia
pilih diantara berbagai produk yang ditawarkan adalah nilai (pelanggan).
Konsumen pada umumnya akan memilih suatu produk yang memberikan manfaat
terbesar dengan biaya yang minimal atau terjangkau.
·
Transaksi
Transaksi adalah perdagangan nilai antara antara dua pihak.
Transaksi merupakan satuan ukuran dan pertukaran. Salah satu bentuk satuan
ukuran tersebut adalah uang, tetapi tidak semua transaksi melibatkan uang.
Kadang-kadang transaksi terjadi antara barang dengan barang (misalnya antara
pesawat terbang produk IPTN dengan mobil sedan Proton Saga dan Malaysia), atau
antara barang dengan jasa (misalnya jasa seorang dokter di daerah pedesaan yang
ditukar dengan seekor ayam.
·
Hubungan
Pemasaran yang baik bekerja tidak saja untuk mempertukarkan
produknya semata, tetapi secara jangka panjang mampu membina hubungan dengan
pelanggan, distributor, dealer, atau pemasok. Masa sekarang pemasaran cenderung
berubah dari usaha memaksimumkan laba atas tiap transaksi individual ke
memaksimumkan hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan atau
pihak-pihak lainnya. Salah satu upaya kongkrit dan konsep ini misalnya
dibentuknya bagian humas atau public relation di lembaga-lembaga pemerintah
maupun swasta
·
Pasar
Pasar terdiri dan semua pelanggan potensial yang memiliki kebutuhan
atau keinginan tertentu serta mau dan mampu turut dalam pertukaran untuk
memenuhi kebutuhan atau keinginan tersebut.
·
Pemasaran
Pemasaran adalah proses sosial atau manajerial dimana individu dan
kelompok mendapatkan kebutuhan dn keinginan mereka dengan menciptakan penawaran
produk yang bernilai satu sama lain.
2.3 Perkembangan Falsafah Manajemen
Sesuai dengan perkembangannya dan waktu ke waktu terdapat lima
konsep pemasaran yang mendasari cara organisasi melakukan kegiatan
pemasarannya. Adapun perkembangan konsep-konsep tersebut dari awal hingga
sekarang akan diuraikan berikut ini:
Gambar 1-2
Keterangan :
- Konsep produksi: adalah anggapan pemasar yang berorientasi pada proses produksi, bahwa konsumen akan akan membeli produk dengan harga murah. Konsep produksi memfokuskan denagn menekan biaya produksi. Dengan kata lain, harga murah adalah dasar pertimbanagn utama pembelian.
- Konsep produk: adalah anggapan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk-produk yang berkualitas. Maka perusahaan akan meningkatkan pengembangan produk.
- Konsep penjualan: anggapan pemasar yang berorientasi pada tingkat penjualan, bahwa konsumen perlu dipengaruhi agar mendapatkan keuntungan yang maksimal. Dalam hal ini, marketing harus meningkatkan promosi yang intensif agar mampu mempengaruhi konsumen.
- Konsep pemasaran: anggapan pemasar akan berorientasi kepada pelanggan eksternal, bahwa konsumen akan membeli produk yang mampu memenuhi kebutuhannya saja. Perusahaan akn lebih memfokuskan untuk memenuhi kepuasan pelanggan, maka jika konsumen merasa puas terhadap produk kebutuhannya, mereka akan membeli pembelian ulang terhadap produk tersebut.
- Konsep sosial: adalah anggapan pemasar hanya akan bersedia membeli produk-produk yang mampu memenuhi kesejahteraan lingkungan sosial konsumen. Dalam hal ini, konsep sosial dan pemasaran sama-sama mencari kepuasan pelanggan agar konsumen akan membeli ulang produk tersebut.
- Konsep pasar: adalah anggapan berorientasi kepada pelanggan dan pesaing-pesaing perusahaan. Maka produsen harus mengungguli pasar pesaing untuk merebut dan mempertahankan kepuasan pelanggan.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Analisis Lingkungan Pemasaran
a. Lingkungan Eksternal
Pada umumnya,
lingkungan eksternal dipandang sebagai hal yang tidak dapatdikendalikan oleh wiraswastawan. Akan
tetapi, dalam pembuatan rencana
pemasaran wiraswastawan hendaknya menyadari perubahan pada bidang-bidang berikut.
Gambar 1-3
- Lingkungan Perekonomian
Wiraswastawan harus
mempert imbangkan perubahan dalam GNP (pendapatan nasional bruto), pengangguran
menurut daerah geografis, pendapatan siap konsumsi, dan lain-lain.
- Lingkungan Kebudayaan
Evaluasi perubahan
kebudayaan mungkin mempertimbangkan pergeseran pada populasi menurut demografi
(contohnya, dampak ledakan penduduk atau
pertumbuhan para manula dalam komposisi penduduk), perubahan sikap (seperti cintailah produk buatan dalam
negeri), kecenderungan dalam kecelakaan kerja, tuntutan upah minimum,
kesehatan, dan nutrisi. Semuanya mungkin
mempunyai implementasi perencanaan. Pada beberapa kasus, ketersediaan para
ahli tertentu mungkin tidak bisa
dikendalikan (misalnya kelangkaan tipe manajer teknis). Wiraswastawan harus
membangun tim manajemen efektif dan
memberikan tanggung jawab kepada mereka untuk mengimplementasikan rencana
pemasaran.
- Lingkungan Teknologi
Kemajuan teknologi
sulit diprediksi. Akan tetapi, wiraswastawan hendaknya mempertimbangkan
perkembangan teknologi potensial yang ditentukan dari sumber daya yang terlibat dalam industri
besar atau pemerintah.Berada di pasar yang berubah dengan cepat karena
perkembangan teknologi akan menuntut
wiraswastawan untuk membuat keputusan
pemasaran jangka pendek secara hati-hati maupun bersiap-siap dengan rencana kontingensi bagi perubahan teknologi
tertentu yang mungkin mempengaruhi
produk atau jasanya.
- Lingkungan Permintaan Konsumen
Sebagian besar
produk mengikuti daur hidup. Selama berbagai tahap dari daur hidup, pertumbuhan permintaan,
penurunan, atau stabilisasi mungkin bisa terjadi. Perencanaan pasar akan
mempersiapkan wiraswastawan terhadap
adanya perubahan tersebut dan memberikan cara persiapan terhadap perubahan permintaan yang memerlukan
tindakan tertentu pada produk/jasa, saluran
distribusi, harga atau promosi. Penting
juga mengetahui daur hidup potensial
dari produk/jasa tertentu. Informasi ini akan membantu keputusan perencanaan
pasar maupun keputusan pengembangan produk bagi wiraswastawan.
- Lingkungan hukum
Terdapat banyak per
soa lan hukum da lam memula i us aha baru. Wiraswastawan hendaknya bersiap-siap
dengan adanya perubahan peraturan hukum dari pemerintah yang mungkin akan
mempengaruhi produk/jasa, saluran distribusi, strategi promosi atau harga,
hambatan pada periklanan media (larangan minuman keras, iklan rokok, dan
lain-lain) dan peraturan keamanan produk yang mempengaruhi produk dan kemasan
adalah contoh yang bisa mempengaruhi
program pemasaran.
- Lingkungan Persaingan
Sebagian besar
wiraswastawan umumnya menghadapi ancaman potensial dari perusahaan yang lebih besar.
Wiraswastawan harus bersiap-siap dengan ancaman tersebut dan hendaknya membuat
rencana pemasaran yang menguraikan
strategi paling efektif dalam lingkungan persaingan.
- Lingkungan Bahan Mentah
Juga cukup sulit
untuk meramalkan kekurangan bahan mentah. Adalah gagasan baik bagi
wiraswastawan untuk membentuk hubungan kuat dengan pemasok dan sensitif
terhadap ancaman adanya kelangkaan bahan
mentah. Jika terdapat kelangkaan bahan mentah, wiraswastawan harus membuat perencanaan sumber alternatif
dari bahan mentah tersebut. Banyak usaha pemula berakhir karena kelangkaan
bahan mentah. Mungkin sangat sulit
mendapatkan sumber alternatif yang mapan. Akan tetapi, kesadaran akan resiko
akan menyelamatkan wiraswastawan dalam
mempertahankan usahanya dan memungkinkan mereka mendiversifikasi usahanya atau
menutup usaha sebelum mengalami kerugian besar.
b. Lingkungan Internal
Faktor internal
merupakan variabel di mana wiraswastawan mempunyai suatu kendali atas variabel
tersebut.
Gambar 1- 4
- Sumber daya finansial
Rencana finansial
hendaknya menguraikan kebutuhan finansial dari usaha baru tersebut.
- Manajemen
Sangat penting bagi
suatu organisasi untuk memberikan tanggung jawab 5 dampak dalam perencanaan
pasar dari wiraswastawan.
- Pemasok
Pemasok yang
digunakan umumnya didasarkan pada sejumlah faktor, seperti harga, waktu penyerahan, kualitas,
bantuan manajemen, dan lain-lain. Pada beberapa kasus, di mana bahan mentah
langka atau hanya ada beberapa pemasok bahan mentah atau suku cadang tertentu,
wiraswastawan mempunyai kendali yang kecil atas keputusan. Karena harga
pasokan, waktu penyerahan, dan lain-lain
mempunyai dampak pada banyak keputusan
pemasaran, penting sekali memasukkan faktor-faktor tersebut dalam rencana
pemasaran.
- Sasaran dan Tujuan
Setiap usaha baru
hendaknya menetapkan sasaran dan tujuan yang akan menuntun perusahaan melalui
pembuatan keputusan jangka panjang.
Tujuan atau sasaran tersebut berisi pernyataan yang melibatkan manajemen
dan program pemasaran pada arah yang terbatas. Sasaran atau tujuan tersebut mudah mengalami perubahan oleh
wiraswastawan dan dianggap bisa dikendalikan. Akan tetapi, harus
dipahami bahwa tujuan dan sasaran adalah
berarti garis pedoman jangka panjang dan perubahan konstan akan menunjukkan ketidakstabilan dan ketidakamanan
bagian manajemen.
3.2 Bauran Pemasaran
Bauran pemasaran adalah kombinasi dari empat
variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran perusahan.
Gambar 1 - 5
Meliputi
:
·
Produk
Suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak dapat
diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestasi perusahaan dan pengecer,
pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima pembeli untuk memuaskan
keinginan atau kebutuhan.
·
Saluran Distribusi
Saluran yang digunakan oleh produsen untuk menyalurkan dari produsen
ke konsumen atau pemebeli industri.
·
Harga
Sejumlah uang yang dibutuhkan untuk mendapakan sejumlah kombinasi
dari barang beserta pelayanannya.
·
Promosi
Arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan
seseorang atau organisasi kepada tindakan untuk melakukan pertukaran/pembelian.
3.3 Bauran Komunikasi Pemasaran
a.
Periklanan
Semua bentuk
penyajian dan promosi non personal atas ide , barang atau jasa oleh perusahaan.
b.
Promosi penjualan
Berbagai intensif
jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau membeli suatu produk atau
jasa
c.
Hubungan masyarakat dan
publisitas
Berbagai program
untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan untuk masing-masing
produknya
d.
Penjualan pribadi
Interaksi langsung
dengan satu calon pembeli atau lebih guna melakukan presentasi, menjawab
pertanyaan dan menerima pesan.
e.
Pemasaran langsung
Penggunaan surat,
faximil, e-mail, dan alat penghubung non personal lain untuk berkomunikasi
secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan langsung dari pelanggan dan
calon pelanggan tertentu.
MASALAH DAN SOLUSI
Dalam
Usaha kecil merupakan kegiatan ekonomi yang mendominasi lebih dari 95 %
struktur perekonomian Indonesia. Sektor ini memiliki peran yang strategis baik
secara ekonomi maupun social politis. Fungsi ekonomi sector ini antara lain
menyediakan barang dan jasa bagi konsumen berdaya beli rendah sampai sedang;
menyumbang lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi serta kontributif dalam
perolehan devisa Negara.
Permasalahan
mendasar yang sering dihadapi pemilikUsaha
Kecil adalah lemahnya
penetrasi pasar dan kurang luasnya jangkauan wilayah pemasaran.
Karena itu untuk memajukan usaha kecil yang memiliki daya saing yang kuat adalah
dengan membangun strategi pemasaran
yang baik dan tepat sasaran.
Pemasaran
merupakan upaya mengatur strategi dan cara agar konsumen mau mengeluarkan uang
yang mereka miliki untuk menggunakan produk atau jasa yang dimiliki sebuah
perusahaan, dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Dengan strategi pemasaran
yang baik posisi usaha kecil dan menengah menjadi kuat dan patut diperhitungkan
dalam kegiatan ekonomi nasional yang akhirnya membawa keuntungan bagi usaha
tersebut. Strategi pemasaran berkaitan
dengan bagaimana cara meyakinkan pembeli/pelanggan terhadap produk yang akan
dijual.Untuk dapat meyakinkan pembeli si penjual harus memiliki
keyakinan bahwa produk yang dijual memang patut dibeli. Karena itu perlu
dipertimbangkan beberapa aspek dalam menentukan strategi pemasaran yang akan
dijalankan.
Gambar
1 - 6
a. Mendefinisikan visi, Misi dan Tujuan Usaha Kecil
Membangun strategi pemasaran sebuah produk usaha kecil harus dimulai dari visi, misi dan tujuan perusahaan yang jelas dan akan diarahkan kemana. Visi , misi dan tujuan dimulai dari level top manajemen kemudian menurun ke level karyawan terendah. Di sinilah letak pentingnya seorang pemimpin dalam sebuah usaha yang mampu menggerakan dan mampu memberikan motivasi kepada pelaksana.Dalam konteks usaha kecil pemimpin usaha biasanya sekaligus pemilik usaha. Visi, misi dan tujuan ini akan membantu kita menentukan strategi pemasaran seperti apa yang akan diterapkan. Dengan tujuan yang jelas, strategi pemasaran yang diterapkan menjadi terukur, apakah sesuai target pemasaran,gagal, perlu penyempurnaan dan lain-lain.
b. Menganalisa Faktor Eksternal Usaha Kecil
Selanjutnya setelah memiliki visi, misi dan tujuan yang jelas, perlu
dipertimbangkan beberapa factor internal atau faktor lingkungan bisnis yang
ditekuni. Pemetaan kondisi ini akan menghasilkan kekuatan dan kelemahan pesaingkita, sekaligus
melihat aspek mana yang bisa dijadikan sebagai keunggulan bersaing. Kebijakan
dan aturan pemerintah juga perlu menjadi pertimbangan dalam membangun strategi
pemasaran. Faktor eksternal menjadi hal yang penting untuk dipertimbangkan dalam
menentukan strategi pemasaran karena banyak hal diluar diri kita akan
berpengaruh terhadap pemasaran yang dilakukan.
c. Memahami Pelanggan
Konsumen atau pelanggan adalah basis atau target dari produk kita,
maka memahami konsumen atau pelanggan menjadi hal yang penting untuk dilakukan.
Pemahaman tentang konsumen, nilai-nilai yang mereka anut, dan nilai tambah
seperti apa yang diinginkan mereka akan sangat membantu perusahaan dalam
mendisain produk dan jasa yang dibutuhkan. Untuk memahami pelanggan perlu dilakukan riset pemasaran.
Riset pemasaran
merupakan bagian dari strategi pemasaran yang dilakukan dengan cara
survey atau wawancara dengan calon-calon konsumen mengenai apa harapan dan
keinginan mereka tentang perusahaan, merupakan salah satu cara memahami
pelanggan.
d.
Menentukan Target Pasar
Menentukan target pasar yang sudah tertentu merupakan strategi
pemasaran agar tidak salah menjual produk pada orang yang tidak tepat.
Salah satu permasalahan usaha kecil adalah kesulitan untuk untuk menentukan
segmen pasar dari hasil produknya, apakah diperuntukkan bagi masyarakat kelas
menengah atas atau untuk menengah bawah. Bisnis Usaha kecil sejak awal harus
menentukan bisnisnya diarahkan untuk kelas mana. Dengan menentukan target pasar
yang dituju, perusahaan bisa memberikan satu nilai tambah yang menjadi pembeda
dibandingkan dengan para pesaingnya. Nilai tambah inilah yang disebut sebagai
differensiasi. Dengan differensiasi yang kuat, bisa menjadi senjata dalam menghadapi
berbagai persaingan.
e. Menganalisa Faktor Internal Usaha Kecil
Setelah peta
kondisi eksternal sudah diperoleh , langkah selanjutnya adalah memikirkan
kondisi internal sebuah usaha, strategi apa yang akan dilakukan untuk mengelola
perusahaan. Pola pengelolaan strategi internal ini, dalam ilmu pemasaran sering
disebut sebagai strategi 4 P yaitu
mengelola produk, harga, saluran distribusi dan promosi (product, price, place
of distrbution, promotion).
f. Menawarkan Produk Yang sesuai dengan Kebutuhan Pelanggan
Salah satu kunci membangun strategi pemasaran adalah menawarkan
produk yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan. Sebagus apapun produk yang
ditawarkan jika tidak sesuai dengan kebutuha pelanggan akan ditolak.
Produk-produk perusahaan bisa dibagi menjadi dua bagian, yaitu produk utama dan produk pendukung.
Produk utama adalah kegiatan belajar mengajar dengan segala prosesnya. Karena
bukan barang jadi, proses kegiatan belajar mengajar adalah produk utama yang
melibatkan emosi dan perasaan dari peserta didik sebagai konsumen. Karena itu,
agar produk utama ini baik harus diciptakan pengalaman belajar mengajar yang
menyenangkan. Perusahaan harus menentukan produk apa yang sesuai dengan
kebutuhan pelanggan. Survey kebutuhan pelanggan perlu dilakukan agar produk
yang diberikan sesuai dengan pilihan mereka.
g. Menentukan Harga Produk
Setelah menentukan produk apa yang ingin ditawarkan, selanjutnya
adalah menentukan berapa harga yang harus dibayar oleh konsumen. Harga menjadi
sesuatu yang cukup sensitif bagi pelanggan, salah satu yang menjadi
pertimbangan dalam membangun strategi pemasaran adalah menentukan harga yang
pas. Prinsip utama dalam menentukan harga adalah menghitung keseluruhan biaya
yang diperlukan. Dari situ, tinggal ditambahkan berapa persen laba yang ingin
diperoleh untuk kepentingan pengembangan dan penghitungan berapa tahun akan
balik modal.
Dalam hal
distribusi, perlu juga dipikirkan bagaimana produk yang kita buat akan sampai
kepada konsumen. Perlu dipikirkan apakah produk kita jual secara langsung atau
dipercayakan kepada distributor dan agen untuk penyebarannya. Yang penting
adalah bagaimana produk tersebut bisa sampai ke tangan konsumen.
h. Promosi Produk
Salah satu faktor yang penting dalam pemasaran sebagai P yang
terakhir dari 4P yaitu promosi. Promosi adalah usaha-usaha sadar untuk
melakukan sosialisasi, penerangan, dan pemberitahuan kepada masyarakat tentang
berbagai informasi, yang biasanya mengenai berbagai produk yang ditawarkan.
Aktivitas promosi melibatkan berbagai bentuk dan variasi yang sangat beragam.
Tinggal bagaimana para pengelola melakukan berbagai promosi kreatif sesuai
dengan kebutuhan dan anggaran promosi yang disediakan. Membuat kemasan produk yang
baik dan menarik merupakan salah satu bentuk promosi yang cukup baik dan
efektif.
Pada akhirnya, aktifitas promosi apapun dalam perusahaan tidak bisa
berjalan efektif jika secara internal tidak memperhatikan faktor kualitas
sebuah perusahaan. Dengan kualitas produk yang baik, ditambahkan komunikasi
yang mengena, maka aktifitas perusahaan bisa berjalan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA